MEDIA

Explore Your Favorite Momment

10 Fakta Difteri Yang Perlu Anda Ketahui

08 Jan 2018

Muncul kembalinya penyakit kuno yang telah hilang selama beberapa tahun di Indonesia membuat cemas masyarakat karena penyakit ini sangat mudah menular. Berikut 10 fakta tentang difteri yang perlu Anda ketahui.

1. Penyakit Menular
Yang Disebabkan Bakteri Difteri adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diphtheriae. Bakteri ini menyerang saluran pernafasan dan sangat menular. Penyakit difteri termasuk infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa.

2. Gejala Lanjutan yang Timbul
Difteri memiliki masa inkubasi sejak bakteri masuk ke tubuh sampai gejala muncul 2 hingga 5 hari. Gejalanya berupa demam suhu rendah sekitar 38 derajat celcius, sakit tenggorokan, susah menelan, terdapat benjolan di leher dan muncul bercak putih keabu-abuan pada selaput lendir dan hidung.

3. Indonesia Terjangkit
Beberapa Kali Kementerian Kesehatan RI mencatat bahwa Indonesia telah terjangkit wabah penyakit ini beberapa kali, yaitu pada tahun 1990, 2009, 2013 dan penghujung tahun 2017. Badan Kesehatan Dunia (WHO) di tahun 2014 mencatat terdapat 7.321 kasus difteri di seluruh dunia. Diperkirakan masih banyak kasus difteri yang belum dilaporkan.

4. Wabah Difteri di 20 Provinsi Indonesia
Seperti dikutip dari BBC Indonesia, Data Kementerian Kesehatan menunjukkan sampai dengan November 2017 lalu, ada 95 kabupaten dan kota dari 20 provinsi yang melaporkan kasus difteri. Secara keseluruhan terdapat 622 kasus, 32 diantaranya meninggal dunia.

5. Kejadian Luar Biasa di 11 Provinsi Indonesia
Pada bulan Oktober hingga November 2017 lalu, terdapat 11 Provinsi yang melaporkan terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri, diantaranya di Sumatra Barat, Jawa Tengah, Aceh, Sumatra Selatan, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur.

6. Penyebaran Difteri
Difteri merupakan penyakit yang sangat mudah menular melalui percikan air liur saat penderita bersin atau batuk. Selain itu, benda-benda yang terkena kontak langsung dengan penderita dapat menjadi sumber penyebaran bakteri.

7. Penderita Anak dan Dewasa
Penyakit ini dapat menyerang siapapun tanpa batasan usia. Pada banyak kasus penderita merupakan anak berusia dibawah 5 tahun dan orang dewasa berusia diatas 40 tahun yang disebabkan imunisasi tidak lengkap. Orang-orang yang tinggal di daerah padat dan tidak sehat juga sangat rentan.

8. Menyebabkan Kematian
Penderita difteri harus segera ditangani dengan cepat. Jika tidak, dapat menyebabkan kematian karena bakteri di saluran penafasan dapat mengeluarkan racun yang mematikan sel jaringan baik dan membentuk bercak pada tenggorokan dan hidung yang berwarna putih keabuan sehingga penderita kesulitan bernafas.

9. Pengobatan Penderita
Penanganan penderita difteri diawali dengan mengisolasinya selama 2-3 minggu. Kemudian dokter akan memberikan antibiotik tergantung pada tingkat keparahan gejala dan lamanya pasien menderita difteri. Setelah itu, dokter akan memberikan antitoksin untuk menetralisir racun dalam tubuh.

10. Pencegahan Difteri
Masyarakat dapat melakukan pencegahan wabah difteri dengan mengikuti program imunisasi wajib pemerintah Indonesia. Imunisasi difteri yang dikombinasikan dengan pertusis dan tetanus ini disebut dengan imunisasi DPT. Sebelum usia 1 tahun, anak diwajibkan mendapat 3 kali imunisasi DPT. Disamping itu, cobalah untuk menerapkan gaya hidup sehat.